Minggu, 13 Januari 2013

My Certificate






Biodanza yang disebut juga dengan dance of life adalah salah satu teknik intervensi terbaru dari ilmu psikologi, yang ditemukan oleh Rolando Toro dari Chile. 

Merupakan sebagian cara yang dilakukan seseorang untuk mengantisipasi dan menjauhkan stres dari kehidupannya, mulai dari kegiatan olahraga, mengatur pola makan, mendengarkan musik, yoga dan bahkan meditasi.

Setumpuk tuntutan dan tekanan yang diterima baik dari lingkungan maupun pekerjaan membuat kita terlebih anak-anak sulit mengekspresikan diri dan jadi lebih mudah stres.

Direktur Representative School of Empathy Indonesia Rustika Thamrin menuturkan teknik intervensi biodanza adalah pendekatan yang unik, karena mengutamakan ekspresi diri dan auto regulasi dengan menggabungkan berbagai kekuatan antara lain kekuatan musik, gerak dan tari, serta kekuatan interaksi kelompok.

Dia menuturkan dalam kegiatan biodanza ini, ada beberapa orang berkumpul di dalam satu ruangan dan melakukan berbagai gerakan seperti tarian, berjalan, serta berlari yang menyenangkan, sehingga bisa membuat peserta menjadi lebih rileks. Bahkan seperti kembali ke masa anak-anak yang sedang bermain gembira ria.

“Melalui aktivitas fisik yang menyenangkan membuat peserta lebih merasa bahagia. Pendekatan ini akan membuat orang lebih mudah mengekspresikan dirinya, sehingga bisa mencegah stres,” ungkap Rustika.

Dia menjelaskan program SOE dirancang oleh
 Prof.  Marcus Stueck dari University of Leipzig, Jerman.
 

PENGARUH KOMPUTER TERHADAP PSIKOLOGI


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

       Saat ini, perkembangan teknologi telah merambah ke berbagai bidang. Teknologi tidak lagi sekedar untuk teknologi, tapi teknologi yang telah mencakup berbagai ranah kehidupan manusia, teknologi yang telah mempengaruhi kehidupan manusia, teknologi yang telah menjadi bagian integral kehidupan manusia.

Di era digital ini, semakin banyak anak-anak yang memiliki akses komputer di rumah atau di sekolah untuk banyak hal, dimulai dari permainan komputer, membantu mengerjakan pekerjaan rumah bahkan melakukan chatting, email ataupun browsing di internet

Meningkatnya jumlah waktu yang dipergunakan oleh anak-anak di rumah dan di sekolah dalam berinteraksi dengan komputer menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana teknologi komputer mempengaruhi perkembangan psikologi mereka. Dalam makalah ini menyajikan pembahasan terbatas terhadap efek penggunaan komputer di rumah terhadap perkembangan aspek fisik, kognitif, emosi, sosial, dan motorik. Secara umum perkembangan anak yang diperkenalkan dengan teknologi komputer relatif lebih baik aspek-aspek tertentu pada anak-anak daripada anak-anak yang sama sekali belum dikenalkan dengan teknologi komputer. 

    .


BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Perkembangan Anak

     Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinou (berkesinambungan) dalam diri individu mulai dari lahir sampai meninggal. Salah satu prinsip perkembangan adalah proses yang tidak pernah berhenti (never ending process). Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Prinsip yang lain adalah semua aspek perkembangan saling mempengaruhi, baik aspek fisik, emosi, inteligensi maupun sosial. Terdapat hubungan yang positif diantara aspek-aspek tersebut :

1.      Perkembangan fisik
Pertumbuhan tubuh dan otak, meliputi pola-pola perubahan di dalam kapasitas sensoris, keterampilan-keterampilan motorik, serta kesehatan merupakan bagian dari perkembangan fisik (physical development). Misalnya, seorang anak yang sering mengalami infeksi pada kuping bisa lebih lambat perkembangan bahasanya dibandingkan anak tanpa masalah seperti itu. Selama masa pubertas, perubahan fisik dan hormon tiba-tiba berdampak terhadap perkembangan makna diri. Sebaliknya, perubahan-perubahan fisik di dalam otak pada beberapa orang yang sudah tua bisa mengarah pada kemunduran kecerdasan dan kepribadian.

2.      Perkembangan kognitif
Perubahan dan stabilitas di dalam kemampuan-kemampuan mental, seperti belajar, memperhatikan, mengingat, menggunakan bahasa, berpikir, menalar, dan kreatif membentuk perkembangan kognitif (cognitive development). Peningkatan dan kemunduran kognitif sangat terkait dengan faktor-faktor fisik, emosional, dan sosial. Kemampuan bicara bergantung pada perkembangan fisik mulut dan otak. Seorang anak yang perkembangan bahasanya cepat matang cenderung memunculkan reaksi positif dari orang lain dan memperoleh penghargaan diri. Perkembangan ingatan mencerminkan perolehan atau kehilangan pada hubungan fisik di dalam otak. Orang dewasa yang mengalami kesulitan mengingat nama-nama orang mungkin merasa canggung dan grogi pada situasi-situasi sosial.

3.      Perkembangan psikososial
Perubahan dan stabilitas di dalam emosi, kepribadian, dan hubungan sosial bersama-sama membentuk perkembangan psikososial (psychososial development), dan hal ini dapat memengaruhi fungsi kognitif dan fisik. Kecemasan mengerjakan tes dapat mengganggu kinerja. Dukungan sosial dapat membantu orang-orang mengatasi dampak potensial stres yang negatif pada fisik dan kesehatan mental.

   Memahami perkembangan anak merupakan salah satu upaya untuk mendidik atau membimbing anak, agar mereka dapat mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin. Masa anak-anak merupakan periode perkembangan yang cepat dan terjadinya perubahan dalam banyak aspek perkembangan. Selain itu, pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya. Untuk itu perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan, yaitu hereditas dan lingkungan.

   Saat ini, para ilmuwan di bidang genetika perilaku telah menemukan berbagai cara untuk mengukur peran hereditas dan lingkungan yang lebih tepat dalam perkembangan trait-trait khusus sebuah populasi. Ketika kita menelaah orang tertentu, bagaimanapun penelitian yang berhubungan dengan seluruh karakteristik menunjukkan bauran bawaan dan pengalaman. Dengan demikian, meskipun kecerdasan memilki komponen hereditas yang kuat, rangsangan dari orang tua, pendidikan, pengaruh teman seusia, dan variabel lainnya juga berpengaruh.

B. Peran Kematangan

   Banyak perubahan yang lazim pada bayi dan anak-anak, seperti munculnya kemampuan berjalan dan berbicara, yang terlihat berkaitan dengankematangan (maturation) tubuh dan otak. Pengembangan urutan alamiah perubahan fisik dan pola perilaku, termasuk kesiapan untuk menguasai berbagai kemampuan baru seperi berjalan dan berbicara. Sebagaimana anak-anak tumbuh menjadi remaja dan kemudian menjadi dewasa, perbedaan-perbedaan individual dalam karakteristik bawaan dan pengalaman hidup memainkan peran yang lebih besar, seperti halnya orang beradaptasi terhadap kondisi internal dan eksternal yang mereka hadapi sendiri. Meskipun demikian, kematangan bisa berlanjut memengaruhi beberapa proses biologis.

   Dalam upaya untuk memahami perkembangan manusia, kita perlu menelusuri berbagai karakteristik bawaan yang memberikan awal kehidupan khusus bagi tiap orang. Kita juga perlu mempertimbangkan banyak faktor lingkungan dan pengalaman yang memengaruhi orang, terutama dalam konteks seperti keluarga, lingkungan tempat tinggal, status ekonomi sosial, suku bangsa, dan budaya. Kita perlu memahami perkembangan yang terutama bersifat kematangan dan yang lebih bersifat perbedaan individual.

C. Berbagai Lingkungan Perkembangan

     Manusia adalah makhluk sosial. Sejak awal, mereka berkembang di dalam lingkungan sosial dan sejarah. Bagi seorang anak, biasanya lingkungan yang terdekat adalah keluarga, tetapi selanjutnya keluarga mendapatkan pengaruh yang luas dan mengalami perubahan terus menerus dari lingkungan di sekitar rumah, komunitas, dan masyarakat.

1.      Keluarga
Keluarga mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Erik Erickson sebagaimana dikutip oleh Monksmengajukan delapan tahapan perkembangan psikologis dalam kehidupan seorang individu dan itu semua bergantung pada pengalaman yang diperolehnya dalam keluarga. Selama tahun pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu kepercayaan dasar (basic trust), tahun kedua dia harus mengembangkan otonominya, dan pada tahun berikutnya dia harus belajar inisiatif dan industri yang mengarahkannya ke dalam penemuan identittas dirinya.

Pada usia sekitar 2 atau 3 tahun, anak banyak belajar mengenai berbagai macam kooordinasi visio-motorik. Aktivitas-aktivitas senso- motorik telah dapat diintegrasi menjadi aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting misalnya pada waktu mencontoh sebuah gambar atau sebuah benda. Apa yang dilihat dengan mata harus dapat dipindahkan dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu. Sekitar tahun ke empat semua pola loko-motorik yang biasa sudah dapat dikuasainya.

2.      Status Sosial Ekonomi dan Lingkungan
   Gabungan faktor-faktor sosial dan ekonomi yang menggambarkan seorang individu atau keluarga, meliputi pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Banyak penelitian yang mengaitkan SSE (sosioeconomic) dengan proses-proses perkembangan (seperti interaksi ibu secara oral dengan anak-anak mereka) dan hasil perkembangan (seperti kesehatan dan kinerja kognitif). SES memengaruhi berbagai proses dan hasil tersebut secara tidak langsung melalui faktor-faktor yang saling terkait, seperti jenis rumah dan lingkungan di sekitar rumah yang mereka huni serta mutu gizi, perawatan kesehatan, dan sekolah yang tersedia untuk mereka.

3.      Ras/Suku
Istilah ras, yang secara historis dan terkenal dipandang sebagai pengelompokan biologis yang bisa diidentifikasi, sekarang disepakati oleh kebanyakan para ahli sebagai kontruk sosial, dengan tidak ada konsensus ilmiah yang jelas mengenai definisinya serta mustahil diukur secara konsisten. Variasi genetik manusia muncul sepanjang rangkaian kesatuan yang luas, dan 90% variasi muncul di dalam diantara ras-ras yang ditetapkan secara sosial. Namun demikian, ras sebagai pengelompokan sosial tetap menjadi satu faktor dalam penelitian karena bisa membuat perbedaan pada “cara individu diperlakukan, tempat mereka tinggal, peluang kerja, dan mutu pelayanan kesehatan.

D. Tugas Prakembang Fase Kanak-kanak

    Pada perkembangannya, seorang anak akan melewati beberapa tugas prakembang agar perkembangan fisik dan psikologinya berjalan dengan baik. Tugas-tugas prakembang pada fase kanak-kanak diantaranya adalah : mempelajari keterampilan fisik, membangun sikap sehat untuk mengenal diri sendiri, belajar menyesuaikan diri dengan teman seusia (peer group), menggabungkan peran sosial pria dan wanita dengan tepat, mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung, mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata serta tingkatan nilai, mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga, serta mencapai kebebasan pribadi.

   Untuk memenuhi fase prakembang ini, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas-tugas perkembangan, yaitu :

1.      Yang menghalangi
a)      Tingkat perkembangan yang mundur
b)      Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak ada bimbingan untuk dapat menguasainya
c)      Tidak ada motivasi
d)     Kesehatan yang buruk
e)      Cacat tubuh
f)       Tingkat kecerdasan yang rendah

2.      Yang membantu
a)      Tingkat perkembangan yang normal atau yang diakselerasikan
b)      Kesempatan-kesempatan untuk belajar tugas-tugas dalam perkembangan dan bimbingan untuk menguasainya
c)      Motivasi
d)     Kesehatan yang baik dan tidak cacat
e)      Tingkat kecerdasan yang tinggi
f)       Kreativitas 

E. Aplikasi Komputer pada Anak 

    Komputer telah menjadi bagian hidup dari masyarakat saat ini, tidak hanya orang dewasa, tetapi juga bagi anak-anak. Selain memiliki manfaat, komputer juga dapat memberi dampak negatif. Tentu saja amat dibutuhkan kepedulian orang tua dan juga para pendidik untuk mencegah anak terkena dampak negatif dari kotak canggih ini.

   Kebanyakan orang tua saat ini merasa serba salah jika anak mereka bersahabat dengan komputer. Keinginan kuat agar anak mereka tidak gagap teknologi dan bisa lebih banyak belajar melalui komputer terkadang kendur ketika melihat dampak negatif yang sering ditimbulkan dari penggunaan komputer yang tidak tepat.

   Sebenarnya kemunculan teknologi komputer sendiri sesungguhnya bersifat netral. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.

1.      Dampak Positif

a)      Dengan menggunakan komputer, anak menjadi lebih senang belajar karena adanya perangkat lunak pendidikan yang diprogram sedemikian menariknya. Semakin anak tertarik akan program tersebut, semakin tertarik pula dia untuk belajar. Misalnya, perangkat lunak program pengetahuan dasar membaca. Anak akan lebih suka belajar membaca melalui program yang disertai gambar yang dapat bergerak dan bersuara, tulisan yang dapat membuka halaman lain, atau huruf-huruf yang dapat berubah-ubah warna daripada belajar membaca melalui buku yang itu-itu saja.
b)      Selain program pendidikan, komputer juga menawarkan program aplikasi berbentuk permainan elektronik yang pada umumnya tidak secara khusus diberi muatan pendidikan formal tertentu. Permainan elektronik tersebut membantu anak untuk belajar bagaimana bertahan, membuat strategi, membangkitkan semangat kepemimpinan, dan bermain peran (role play).
c)      Karena biasa menggunakan komputer, anak dapat mengoperasikan berbagai program olah kata dan angka. Para balita juga dapat belajar mengenal warna dan bentuk-bentuk melalui program pendidikan yang dioperasikan dengan komputer. Anak-anak dapat menjadi pandai dalam matematika lantaran sering berlatih dengan menggunakan bantuan komputer dan dapat memiliki banyak kosa kata dalam bahasa Inggris.
d)     Secara tidak langsung, anak yang sejak kecil dibiasakan menggunakan komputer sedang dilatih suatu keterampilan yang amat penting bagi mereka saat mereka menginjak dewasa dan masuk dalam dunia kerja.

2.      Dampak negatif

a)      Salah satu dampak negatif adalah kemungkinan besar anak mengonsumsi permainan elektronik yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas tanpa sepengetahuan orang tua. Permainan beraroma kekerasan dan agresif banyak disinyalir oleh para pakar pendidikan sebagai pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.
b)      Karena terlalu sering bermain komputer, anak-anak dapat kehilangan waktu untuk bermain dengan teman-temannya dan kehidupan sosialnya menjadi kurang seimbang.
c)      Anak juga dapat menjadi malas membaca buku dan menulis karena banyak waktu yang dihabiskan di depan komputer. Prestasi di sekolah bisa menurun karena tugas-tugas yang tidak diselesaikan.
d)     Akses negatif juga bisa didapatkan melalui internet. Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet. Karena melalui internet berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang.
    Mengingat penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari pada saat ini dan masa yang akan datang, anak tetap harus dikenalkan dengan komputer walaupun ada pengaruh yang tidak baik yang dapat ditimbulkan. Yang terpenting adalah bagaimana para pendidik dan orang tua dapat menjadikan komputer aman dan bermanfaat bagi anak.

a)      Kenalkan komputer pada anak sesuai dengan usia mereka. Pengenalan bagi anak balita dapat dimulai dengan membimbingnya menyentuh komputer, memegang tetikus (mouse), mengetik huruf-huruf di kibor (keyboard). Anak-anak di atas usia balita dapat mulai diperkenalkan pada berbagai program komputer yang menarik bagi mereka, khususnya program yang bersifat edukatif. Pilihkan program aplikasi yang tepat bagi mereka. Jangan biarkan mereka membeli atau meminjam program tanpa sepengetahuan Anda.
b)      Temani anak saat mereka menggunakan komputer. Arahkan dan bimbing mereka dalam komunikasi yang hangat. Ada baiknya menggunakan kata kunci (password) agar anak tidak menggunakan komputer tanpa pengawasan orang dewasa.
c)      Buatlah kurikulum sendiri di rumah. Jangan perlihatkan semua program komputer yang akan Anda berikan kepada anak. Berikan satu per satu, tahap demi tahap. Jika memungkinkan, buat tes kecil untuk mereka. Jika lulus, barulah mereka boleh mencoba program yang baru. Dengan menyusun kurikulum sendiri, Anda dapat lebih selektif memilih program komputer yang tepat, aman, dan memenuhi kebutuhan anak.
d)     Pendidik dan orang tua hendaknya terus mengembangkan pula kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan komputer. Terkadang yang terjadi malah sebaliknya, anak sudah menjadi lebih "canggih" dari pendidik dan orang tua mereka. Hal tersebut dapat mengakibatkan pengawasan dan bimbingan menjadi terbatas pada kemampuan pendidik atau orang tua saja. Ikuti terus perkembangan di dunia komputer, bahkan sebelum anak tahu dari sumber-sumber lain, jadilah sumber pertama bagi mereka mengenai perkembangan-perkembangan tersebut.
e)      Buatlah kesepakatan bersama anak mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya dengan komputer. Jangan membuat peraturan Anda sendiri. Libatkan anak agar dia juga dapat merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan setiap peraturan yang sudah dibuat bersama. Beberapa contoh peraturan yang dapat dimasukkan dalam daftar misalnya, tidak boleh menggunakan komputer apabila tugas-tugas sekolah belum diselesaikan atau jika anak sedang dalam masa ulangan; jika masa sekolah, waktu untuk menggunakan komputer maksimal satu jam setelah semua kegiatan selesai, waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur. Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik baginya. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh pendidik, setidaknya sampai anak berusia dua belas tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
f)       Sebaiknya, komputer tidak diletakkan di kamar pribadi anak. Tempat yang baik adalah di ruang keluarga. Pengawasan akan sulit dilakukan jika komputer berada di area privasi anak.
g)      Komputer juga memunyai efek-efek tertentu bagi fisik seseorang. Perhatikan masalah tata ruang, cahaya, bahaya listrik, posisi duduk, tinggi meja dan kursi, dll. agar anak berada dalam keadaan yang betul-betul nyaman, aman, dan sehat saat menggunakan komputer.



BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan

      Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi khususnya komputer berpengaruh terhadap perkembangan psikologi pada anak. Sebagaimana yang telah di kemukakan dalam makalah ini bahwa terdapat asosiasi yang cukup signifikan antara komputer dengan peningkatan kualitas akademik dan juga si anak akan menjadi anti sosial. Namun krmajuan teknologi dapat juga membantu dalam berkreativitas sang anak, jika pemanfaatannya di gunakan dengan sebaik-baiknya.


B. Saran

      Dalam zaman globalisasi ini maka sudah sepatutnya orang tua melakukan pengenalan terhadap anak sejak usia dini dan juga sekali-kali mengawasi anaknya dalam mengoperasikan computer khususnya dalam bermain internet dan Game Online. Buatlah se nyaman mungkin anak dalam mengoperasikan komputer, jangan hanya melarang karena masih banyak pengetahuan yang di dapat oleh anak di dalam komputer dan itu semua mempengaruhi perkembangan anak tersebut, baik secara fisik, mental, dan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

·                     Hurlock, B. E. 1980. Psikologi Perkembangan (Edisi Kelima), Jakarta : PT. Erlangga
·                     Kraut, R. E, et.al.. The impact of Home Computer Use on Children’sActivities and Development. The Future of Children. Vol 10, No 2. 2000
·                     Monks, P. J, et.al. Psikologi Perkembangan, Gadjah Mada University press.1999.
·                     Papalia, Olds, Feldman. 2009. Human Development. Jakarta : Salemba Humanika.
.