Sabtu, 29 Desember 2012

Desain Sistem pakar psikologi untuk diagnosa obesitas

A. PENGERTIAN OBESITAS Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria[rujukan?]. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas. Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok: - Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40% - Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100% - Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk). Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause. Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel. Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul. Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel. B. PENYEBAB OBESITAS Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas. Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor: - Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang. - Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya. - Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial. Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari. - Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya: 1. Hipotiroidisme 2. Sindroma Cushing 3. Sindroma Prader-Willi 4. Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan. - Obat-obatan. Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan. - Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel. - Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas. C. GEJALA OBESITAS Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk. Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki. D. KOMPLIKASI Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti: - Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa) - Tekanan darah tinggi (hipertensi) - Stroke - Serangan jantung (infark miokardium) - Gagal jantung - Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar) - Batu kandung empedu dan batu kandung kemih - Gout dan artritis gout - Osteoartritis - Tidur apneu (kegagalan untuk bernapas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah) - Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk). E. DIAGNOSA - Mengukur lemak tubuh Tidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang. Cara-cara berikut memerlukan peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih: 1. Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa. 2. BOD POD merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh. 3. DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening tulang. Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh. Dua cara berikut lebih sederhana dan tidak rumit: 1. Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps). 2. Bioelectric impedance analysis (analisis tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisis. Pemeriksaan tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat jika tidak dilakukan oleh tenaga ahli. Pengukuran berat badan menurut WHO ( 2010) dapat dilakukan dengan membagi berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Hal ini dinamakan dengan Indeks Masa Tubuh ( IMT). - Tabel berat badan-tinggi badan ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu. Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang lainnya tidak. Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal sesungguhnya tidak. - Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI) BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih. Rumus: Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : Rumus : dimana adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan adalah tinggi badan dalam meter. BMI KLASIFIKASI < 18.5 Berat badan dibawah normal 18.5-24.9 Normal 25.0-29.9 Normal Tinggi 30.0-34.9 Obesitas Tingkat 1 35.0-39.9 Obesitas Tingkat 2 >40.0 Obesitas Tingkat 3 F. PENGOBATAN Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat. Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI : - Resiko rendah : BMI < 27 - Resiko menengah : BMI 27-30 - Resiko tinggi : BMI 30-35 - Resiko sangat tinggi : BMI 35-40 - Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih. Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita. - Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga - Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200 kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga - Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga. Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan : - Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori. - Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil. - Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. - Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan. Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat. Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.

Minggu, 04 November 2012

CBIS

DATA BASE Data base adalah suatu koleksi data computer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan cara yang memudahkan pengambilan kembali. DASD (medium file master yang baik) harus digunakan. Tujuan utama dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai independensi. Pengulangan data (data redundancy ) adalah duplikasi data artinya data yang sama disimpan dalan beberapa file. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalan struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi data dalam label dan kamus yang terpidah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data. Perubahan pada struktur data hanya dilakukan sekali yaitu dalam table.
Ketika perusahaan mengadopsi konsep database, hirarki data menjadi: - Database - File - Catatan - Elemen data File-file tersendiri dapat tetap ada, mewakili komponen -komponen utama dari database namun organisasi fisik dari data tidak menghambat pemakai. Tersedia berbagai cara untuk mengintegrasikan isi dari file-file yang memiliki hubungan logis Bentuk Database Itu ada 3 : 1. Hierarchical DataBase Biasa digunakan untuk jaringan komunikasi data yang berupa hierarchi/tree. Dasar hierarchi Data base berusaha untuk menggambar realita dalam sebuah organisasi kebentuk data komputer. 2. Network DataBase Network DB dibuat karena jaringan komunikasi memiliki topology Mesh, sehingga membutuhkan bentuk ini. Network Data Base memiliki struktur file yang sama, sehingga file yang satu dapat mengetahui / mendapatkan informasi file yang lain dengan benar. 3. Relational DataBase Bentuk DB yang paking Fleksibel dan terbuka. Biasanya digunakan pada local saja. Struktur Data Base Integrasi logis file dapat dicapai secara eksplisit atau secara implicit. • Hubungan eksplisit inverted index dan link field menetapkan hubungan eksplisit antara data yang terintefrasi secara logis dalam file yang sama. Suatu pendekatan untuk menetapkan hubungan eksplisit antara catatan dari beberapa file adalah dengan menyusun catatan-catatan tersebut dalam suatu hirarki. Ini disebut struktur hirarkis. Dalam struktur seperti ini, setiap catatan pada satu tingkat dapat dihubungkan ke berbagai catatan yang setingkat lebih rendah. Catatan yang memiliki anak disebut parent dan anak catatan itu sisebut children. • Hubungan implicit Pada awal 1970-an Edgar f. Codd dan C.J. Date, keduanya dari IBM tetapi bekerja secara terpisah, mengembangkan statu pendekatan untuk menetapkan hubungan antar catatan yang tidak harus dinyatakan secara eksplisit. Link field khusus tidakperlu disertakan dalam catatan. Pendekatan Codd dan Date dinamai struktur relasional, dan menggunakan hubungan implicit, yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari catatan data yang telah ada. Keuntungan utama dari struktur relasional bagi CBIS adalah fleksibelitas yang ditawarkanya dalam rancangan dan penggunaan database. Pemakai dan spesialis informasi dibebeskan dari keharusan mengidentifigasi semua informasi yang diperlukan sebelum menciptakan database. Tipe-tipe Data Base a. Operational DataBase : DB menyimpan data detail yang dibutuhkan untuk mendukung operasi dari entire organization. b. Analytical DataBasen : Menyimpan data dan information extrated dari operational yang diseleksi dan external DB. Meliputi data dan informasi yang banyak dibutuhkan oleh manajer organisasi dan end user. c. Data WareHouseb : Merupakan pusat data sentral yang ditampilkan dan diintegrasikan sehingga dapat digunakan oleh manajer dan user professional untuk macam-macam analisis bisnis, penelitian pasar dan decision support. d. Distributed DataBase e. End User DataBase : Data Base terdiri dari variasi data yang dikembangkan oleh end user pada workstation. f. HyperMedia DataBase g. External DataBase Komponen Data Base : 1. File data base : Memiliki elemen-elemen data yang disimpan dalam salah satu format organisasi file data base. 2. DBMS : Suatu kelompok program software yang mengelola DB, mengontrol akses terhadap DB, menjaga pengamanan DB dan melakukan tugas-tugas lain. 3. Sistem Antar-Muka Bahasa Induk (A Host Language Interfice system). Bagian dari DBMS yang berkomunikasi dengan program aplikasi, menafsirkan intruksi dan bahasa tingkat tinggi aplikasi. 4. Program Aplikasi 5. Sebuah sistem Antar muka Bahasa Alami ( A Natural Language Interface system). Suatu bahasa pertanyaan (query language) yang memungkinkan pemakai untuk mendapatkan keterangan tentang apa saja yang tersedua pada system komputer. 6. Kamus Data (data dictionary) Pusat penyimpanan infomasi data-data dari DB yang memuat skema DB, yang mana nama dari setiap item dalam DB serta deskripsi dan definisi atribut-atributnya yang merujuk pada data standar. 7. Terminal Pengaksesan dan pemutakhiran yang online Letaknya dapat berdekatan / berjauhan. 8. Sistem keluaran / pembuat Reportase ( The output system or report Generator) 9. Terdiri dari laporan biasa ,dokumen dan laporan khusus. Kriteria DataBase 1. Struktur filenya memudahkan untuk mengcutkan suatu record dengan record lainnya. 2. Penggabungan file secara menyilang dimungkinkan, sehingga record yang sebelumnya bebas karena biasa digabung dan diproses bersama secara otomatis. 3. File program/datanya bersifat bebas, sehingga memudahkan untuk pemutakhiran dan perawatan DB. 4. Memilih rumusan bersama (common definition) dalam kaitannya dengan definisi data, format record dan berbagai jenis deskripsi lainnya. 5. Memiliki DBMS untuk mengelola data. 6. Kamus Data 7. Memiliki memori akses langsung yang besar untuk memuat data DBMS. 8. Memiliki program dan piranti komunikasi yang canggih, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data secara serempak. 9. Memiliki teknik-teknik penyalinan (back up), penghidupan kembali (restart) dan perolehan kembali (recovery) yang canggih yang dapat merekrontuksi kembali file-file DB jika ada data yang rusak/hilang. 10. Adanya Query Language. Manajerial DataBase Meliputi : 1. System Intelegent Untuk perencanaan strategis, baik dalam substansi jumlahnya maupun sifatnya bagi kegiatan manajemen puncak. 2. Masalah-masalah management khusus 3. Model Manajemen 4. Tugas Kunci system informasi Perangkat lunak data base Perangkat lunak yang menetapkan dan memelihara integrasi logis antar file, baik eksplisit maupun implicit disebut system manajemen database( datavase management system ) DBMS. IDS dari General Electric adalaj contoh pertamanya dan kemudian diikuti oleh sejumlah usaha serupa dari pemasok perangkat keras dan perangkat lunak lain. Contoh DBMS yang menggunakan struktur hirarkis adalah IMS (Infirmation Management System) dari IBM dan System 2000 dari Intel. Menciptakan database Proses menciptakan database mencakup tiga langkah utama, yaitu; • Menentukan kebutuhan data, meliputi pendekatan berorientasi proses, pendekatan model perusahaan. • Menjelaskan data, dengan cara system kamus data, data description language. • Memasukan data Pengelola database Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database disebut pengelola database atau DBA. Tugas DBA terbagi dalam empat bidang utama; • Perencanaan database, mencakup sama dengan para manajer untuk mendefinisikan skema perusahaan dengan para pemakai untuk mendefinisikan subskema mereka. Selain itu juga perperan penting dalam memilih DBMS. • Penerapan database, terdiri dari menciptakan data base yang sesuai dengan DBMS yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaaan database. • Operasi database, mencakup menawarkan program pendidikan kepada pemakai datavase dan menyediakan bantuan saat diperlukan. Keamanan database, meliputi pemantauan kegiatan database dengan menggunakan statistic yang disediakan DBMS. Selain itu juga memastikan bahwa data base tetap aman DBMS (Data Base Management System) DBMS: Suatu cara dalam bentuk system yang berguna dalam menyimpan data penggunaan cara yang tepat dapat mempercepat penyimpanan data ,pemrosesan data dan pengambilan data. Empat hal penting dalam DBMS : a. Query language b. Security consideration c. Biaya tidak langsung pemrosesan d. Kecocokan dengan tipa aplikasi Elemen-elemen utama dari DBMS ; • Data description language processor • Performance statistics processor • Modul backup/recovery • Manajer database Keuntungan DBMS • Mengurangi pengulangan data • Mencapai independesi data • Mengintegrasikan data beberapa file • Mengambil data dan informasi secara cepat • Meningkatkan keamanan • Meningkatkan presentasi kesiapan data (data availability) yang berarti tersedia pada waktu dibutuhkan. • Mempercepat penyimpanan dan pengambilan data. • Mempercepat dan mempermudah pemrosesan data • Mengurangi penyimpanan data yang rangkap • Mempermudah pemrograman karena lebih fleksibel. Kerugian DBMS • Kurangnya ahli Data Base • Biaya pemrosesan data sangat tinggi • Kebutuhan software dan Hardware yang bertambah • Penggabungan dan pengamanan data Mengikat pemakai untuk • Memperoleh perangkat lunak yang mahal • Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar • Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA "SISTEM PEMGOLAHAN DATA" SISTEM PENGOLAHAN DATA A. Pengertian Data adalah suatu penggambaran fakta , pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin. Pengolahan data adalah bentuk pengolahan terhadap data untuk menbuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan agar dapat digunakan. Sistem pengolahan data adalah sistem yang melakukan pengolahan data. B. Fungsi dan Tujuan Fungsi dasar Pengolahan Data : 1. Mengambil program dan data (masukan / input) 2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan 3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan 4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan. 5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan. Tujuan pengolahan data adalh untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.
C. Metode Pengolahan Data Pengolahan data system informasi dalam organisasi biasanya terdiri atas metode teknologis dan manual. Menurut Buch dan Stater ada dua macam metode pengolahan data yang penting : 1. System manual ; semua operasi dilakukan dengan tangan dan bantuan alat-alat penting seperti pensil ,kertas dan lain-lain 2. Electromechanical ; suatu gabungan dari orang dan mesin misalnya seorang pegawai yang bekerja dengan menggunakan catat kolom (posting machine). • Methode punched equipment ; Menggunakan penggunaan semua peralatan yang digunakan disebut sebagai suatu system warkat unit (unit record system).prinsipnya adalah bahwa data mengenai data seseorang,uatu objek atau suatu peristiwa biasanya dicatat (punched) dalam suatu kartu, sejumlah kartu yang mengandung data tentang subjek yang sama ( misalnya : data gaji) digabungkan bersama membentuk suatu objek • Methode electric computer ; suatu susunan dari alat-alat masukan suatu unit pengolahan pusat (control processing unit ) dan alat alat keluaran D. Pengolahan Data Pada Komputer\ Pengolahan data pada komputer meliputi : 1. Pengumpulan data; Sistem pengolahan data dirancang untuk mengumpulkan data yang menggambarkan tiap tindakan internal perusaahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya 2. Pengubahan Data; operasi pengubahan data mencakup : pengklasifikasian, penyortiran, pengkalkulasian, perekapitulasian, pembandingan 3. Penyimpanan Data ; Semua data harus disimpan disuatu tempat sampai ia diperlukan. Data tersebut disimpan dalam berbagai media penyimpanan, dan file yang disimpan disebut database. 4. Pembuatan Dokumen; Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam maupun luar perusahaan. Yang termasuk dalam proses pengolahan data, antara lain • verifikasi, • pengorganisasian data, • pencarian kembali, • transformasi, • penggabungan, • pengurutan, • perhitungan / kalkulasi • ekstraksi data untuk membentuk informasi, dan • pembentukan pengetah E. Sifat Pengolahan Data Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan area apliksi yang lain. • Pengolahan data menjalankan tugas yang penting; Pengolahan data adalah aktivitas yang diperlukan. • Mengikuti prosedur standar secara relative; Peraturan dan latihan yang diterima menjelaskan cara pengolahan data yang akan dilakukan. • Menghimpun data yang detail atau lengkap. Karena record pengolahan data menunjukan aktivitas perusahaan secara lengkap, maka ia akan jadi alat untuk merekontruksi kembali tindakan/transaksi tersebut secara urut jika record diperlukan. Kronologi itu disebut dengan audit trail. • Mempunyai fokus historis yang paling utama. • Memberikan informasi pemecahn masalah minimal. F. Peranan Pemrosesan Data Dalam Pemecahan Masalah Pengolahan data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara. Ia menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan, dan ia memberikan database dari data internal yang digunakanoleh subsistem CBIS yang lain. Pengolahan data merupakan pondasi atau dasar untuk pembuatan system pemecahan masalahyang lain, khususnya MIS dan DSS. Langkah pertama dalam memberikan dukungan computer bagi manajer untuk memecahkan masalah adalah dengan mengimplementasikan system pengolahan data dengan suara. "SISTEM INFORMASI MANAJEMEN" Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Parapemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah. Manajemen Pada Aspek Informasi Informasi, data, fakta, atau opini dalam suatu organisasi dapat berlangsung dari atas ke bawah atau sebaliknya dan dapat pula berlangsung secara horisontal. Lalu lintas informasi tersebut dapat berlangsung sewaktu-waktu dengan frekuensi tinggi atau rendah. Intensitas informasi tersebut belum tentu cocok dengan kebutuhan suatu organisasi dan bidang tertentu, terlebih bila informasi-informasi yang ada menumpuk dan tercampur baur. Maka untuk penertibannya dibutuhkan suatu perangkat khusus yang dapat menanganinya. Perangkat tersebut dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau Manajemen Informasi secara Sistem (MIS).Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak tahun 1960an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”. Untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi. Baskerville dan Myers berargumentasi bahwa SIM sudah saatnya menjadi sebuah disiplin ilmu secara mandiri. Davis menawarkan konsensus, bahwa setidaknya terdapat lima aspek yang dapat dikategorikan sebagai ciri khusus bidang SIM : 1. Proses Manajemen, seperti perencanaan strategis, pengelolaan fungsi sistem informasi, dan seterusnya. 2. Proses Pengembangan, seperti manajemen proyek pengembangan sistem, dan seterusnya. 3. Konsep Pengembangan, seperti konsep sosio-teknikal, konsep kualitas, dan seterusnya 4. Representasi, seperti sistem basis data, pengkodean program, dan seterusnya. 5. Sistem Aplikasi, seperti Knowledge Management, Executive System, dan seterusnya. Secara ideal, lembaga pendidikan seharusnya memiliki SIM yang merupakan suatu unit atau badan tersendiri lengkap dengan susunan petugasnya. Sebab, adanya SIM bertujuan—sebagaimana dijelaskan Murdick—untuk meningkatkan manajemen yang didasarkan kepada berita-berita, intuisi, dan pemecahan masalah yang terisolasi kepada manajemen yang didasarkan pada informasi secara sistem, pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat yang canggih dan pemecahan masalah secara sistem. SIM sebagai suatu badan memiliki bagian-bagian yang melaksanakan tugas-tugas tertentu. Bagian-bagian itu ialah: (1) pengumpulan data, (2) penyimpan data, (3) pemroses data, (4) pemrogram data. Masing-masing bagian tersebut dibutuhkan petugas yang ahli dalam bidangnya. Di negara-negara yang kaya, SIM sudah menggunakan alat yang canggih, yaitu komputer sehingga dapat memberikan informasi yang lengkap dan benar. Di negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia, pemakaian komputer ini sedang dirintis. Meski demikian, data dapat saja diproses dengan pikiran dan keterampilan petugas dengan memakai model berpikir deduktif dan induktif. Berpikir deduktif bersumberkan dari kebutuhan manajer sedangkan berpikir induktif terjadi ketika menyusun informasi dari fakta-fakta yang menyangkut kebutuhan manajer.
"Sistem Pendukung Keputusan (Decision System)" Sistem pendukung keputusan (Decision Support System / DSS) pada awalnya diciptakan oleh dua professor di MIT (Anthony Gorry dan Michael S.Morton) pada tahun 70-an. Menurut mereka DSS harus diarahkan untuk mendukung manajemen pada masalah-masalah yang semi-structured (semi-terstruktur), yaitu masalah yang memiliki informasi kurang lengkap sehingga para manajer ragu dalam mengambil keputusan. DSS akan memberi dukungan atau alternatif penyelesaian sehingga para manajer dapat menguji alternatif ini untuk memilihi mana yang terbaik. Menurut Alter ada enam macam dukungan yang bisa diberikan oleh DSS, dari yang paling mudah hingga yang cukup rumit, sebagai berikut: 1. Mengambil elemen-elemen informasi dari database yang tersedia 2. Menganalisis seluruh file laporan dari berbagai unit kerja dalam organisasi 3. Menyiapkan laporan dari berbagai file, misalnya dari file rugi-laba, file analisis penjualan, dsb. 4. Memperkirakan akibat dari suatu alternatif keputusan, disini digunakan model matematis, misalnya model pertumbuhan, lalu beberapa nilai dicoba, dan efek-nya dianalisis, sehingga bisa dipilih yang terbaik 5. Mengusulkan keputusan, user bisa memakai model matematis, misalnya linear-programming, untuk mencari nilai optimal, hasilnya bisa diusulkan sebagai satu keputusan yang harus diambil. 6. Mengambil keputusan, user bisa memilih model yang rumit dan hasil analisis-nya bisa diambil sebagai suatu keputusan.
Perlu ditekankan bahwa tujuan dari DSS adalah: • Membantu manager dalam membuat keputusan untuk masalah semi-terstruktur • Mendukung penilaian manager bukan menggantikannya • Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan NAMA : MA'RUF PURWO PUJASERA KELAS : 4PA03 NPM : 10509666

Jumat, 05 Oktober 2012

ANALISA PERBANDINGAN WEBSITE LOWONGAN KERJA

Perkembangan tekonologi dan informasi telah menghasilkan perubahan besar pada industri komunikasi yang memungkinkan terjadinya perubahan antara media massa dan teknologi komunikasi. Contohnya adalah media cetak besar di Indonesia yang memanfaatkan teknologi komunikasi dengan membuat berita online. Media online adalah media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (internet). Yang termasuk media online adalah website (situs web : Blog, facebook, twitter), dan email. Akhir-akhir ini banyak sekali website tentang lowongan kerja yang bertujuan untuk membantu mereka mendapatkan informasi yang berkaitan dengan lowongan kerja. Perkembangan jaman pada saat ini sudah demikian majunya sehingga seeorang bisa mendapatkan informasi terupdate tentang apapun. Website tersebut sangatlah menguntungkan bagi kedua belah pihak, Pihak perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dan pihak pencari kerja itu sendiri. Dari banyaknya jumlah online career di Indonesia, saya mencoba beberapa online career site yaitu : Jobstreet dan Jobcity 1) Jobstreet Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa inggris. Di dalamnya ada kolom Sign Up maupun Loggin dan juga ada kolom pencarian jenis pekerjaan (ada 28.060 pekerjaan), ada juga kolom lokasi pekerjaan di Indonesia (aceh, Bangka Belitung, baten, Bengkulu,dll) maupun internasional (cina, hongkong, india, Malaysia, singapura, Vietnam, Thailand, dll), di situs tersebut disediakan kolom yang sesuai dengan minat kita, ada juga kolom level posisi pekerjaan. Kolom Pribadi (My Jobstreet) didesain pada kolom terpisah disusun secara sejajar (horizontal) sehingga harus berpindah dari satu kolom ke kolom lain. Jobstreet juga tersambung ke beberapa media sosial (Facebook, Twitter) sehingga informasi jadi lebih cepat tersaji. Fasilitas lain dari situs ini adalah menu Jobstreet assessment dimana pengguna bias mengasah kemampuan bahasa inggris melalui soal soal pilihan ganda. 2) Jobcity.net Bahasa yang digunakan menggunakan bahasa inggris, , kolomnya disajikan secara horizontal (ada kolom candidate untuk melogin, job search untuk mengisi biodata sesuai minat kita dan mengetahui jenis pekerjaan apa saja yang tersedia, browse job untuk mengetahui di Negara mana kalian ingin mendapatkan pekerjaan secara umum, company profiles untuk mengetahui dinegara mana kalian ingin mendapatkan pekerjaan secara spesifik terus kita mau ngajuin ke perusahan mana sesuai dengan minat kita, dan career center yaitu langkah langkah yang harus diambil dalam karir) Kesimpulannya adalah Jobsstreet lebih informative karena pada Jobstreet tersambung media sosial sehinngga lebih mudah sampai ke masyarakat umum tetapi kelemahannya Jobstreet adalah lowongan pekerjaan kurang mencantumkan alamat perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan Jobcity mencamtumkan alamat perusahaan.